Nama : Nur Reski Fadila
NIM : 1614040013
Kelas : Pendidikan Biologi A
Pengertian Perenialisme
Perenialisme berasal dari kata perenial yang diartikan sebagai continuing througbout the whole year atau
lasting for a very long time (abadi
atau kekal dan dapat berarti pula tiada akhir). Esensi kepercayaan filsafat perenialisme
adalah berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi. Aliran
ini mengambil analogi realita sosial budaya manusia, seperti realita sepohon
bunga yang terus menerus mekar dari musim ke musim, datang dan pergi, berubah
warna secara tetap sepanjang masa, dengan gejala yang terus ada dan sama.
Aliran perenialisme menganggap bahwa zaman modern
adalah zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh kekacauan, dan
kebingungan sehingga banyak menimbulkan krisis di segala bidang kehidupan
manusia.
Di zaman modern ini banyak menimbulkan krisis di berbagai kehidupan
manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Untuk mengembalikan krisis ini, maka
perenialisme memberikan jalan keluar yaitu berupa kembali kepada kebudayaan
masa lampau yang dianggap cukup ideal dan teruji ketangguhannya.
Pandangan
perenialisme tentang belajar :
1. Mental
disiplin sebagai teori dasar.
2. Learning
to reason (belajar untuk berpikir).
3. Belajar
sebagai persiapan hidup.
4. Learning
through teaching (guru sebagai perantara antara bahan dengan anak yang
melakukan proses penyerapan).
Pandangan
perenialisme mengenai pendidikan :
1. Kebenaran
bersifat universal universal dan tidak tergantung pad atempat, waktu, dan orang.
2. Pendidikan
yang baik melibatkan pencarian pemahaman
atas kebenaran.
3. Kebenaran
dapat ditemukan dalam karya-karya agung.
4. Pendidikan
adalah kegiatan liberal untuk mengembangkan nalar. Sedangkan
pandangan-pandangan kurikulumnya mempengaruhi praktik pendidikan.
Beberapa
prinsip pendidikan perenialisme secara umum, yaitu :
1.
Menghendaki
pendidikan kembali kepada jiwa yang menguasai abad petengahan, karena jiwa pada
abad pertengahan telah menerapkan jiwa yang menuntun manusia hingga dapat
dimengerti adanya tata kehidupan yang telah dapat menemukan adanya
prinsip-prinsip pertama yang mempunyai peranan sebagai dasar pegangan
intelektual manusia dan yang dapat menjadi sarana untuk menemukan
evidensi-evidensi diri sendiri.
2.
Rasio
merupakan atribut manusia yang paling tinggi. Manusia harus menggunakannya
untuk mengarahkan sifat bawaannya, sesuai dengan tujuan yang ditentukan.
Komentar
Posting Komentar