Nama : Nurhanisma Baharuddin
NIM : 1614040003
Kelas : pendidikan biologi A
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU
Manusia adalah makhluk yang selalu
berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan
dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan peranannya dengan
menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia
tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial. Manusia disebut juga insan. Dalam bahasa
arab, berasal dari kata nasiyayang berarti lupa dan jika di lihat dari kata
dasar dari al-uns yang berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut
manusia, karena manusia memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu
menyesuaikan diri dengan keadaann yang baru di sekitarnya. Hal yang paling
membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal. Seperti yang kita
ketahui bahwa kita sebagai manusia memiliki akal pikiran, sedangkan hewan dan
tumbuhan tidak memiliki akal. Siapapun dan apapun kedudukannya, manusia
harus memahami hakekat diri dan kehidupannya. Keberadaan manusia pada
hakekatnya terwujud sebagai makhluk alamiah dan makhluk sosial.
Manusia sebagai makhluk alamiah
yang mempunyai sifat dan ciri-cirisebagaimana makhluk alamiah lainnya, yang terikat
dengan hukum-hukumalamiah. Dalam diri manusia terdapat unsur-unsur alam, ada
unsur benda mati,ada unsur-unsur tumbuh-tumbuhan (manusia mempunyai sifat
tumbuh dan berkembang), ada unsur hewani, dengan kemampuan gerak,
mempunyai nafsu,insting dan sebagainya. Tetapi manusia lebih daripada itu.
Manusia secara fisik mempunyai bentuk lebih baik, lebih indah, lebih
sempurna, jadi secara alamimanusia menjadi makhluk paling tinggi.
Dengan kata
lain pula, manusia juga tidak dapat lepas dari alam yang ada disekitarnya
sebagai salah satu unsur biotik yang ada di dalam ruang lingkupalam sekitar.
Manusia dan alam memiliki hubungan yang sangat berkaitan eratdalam proses
pertumbuhan dan perkembangan sesuai jaman dan pengaruh teknologi yang dimiliki
manusia. Meskipun terkadang dalam proses pendidikan manusia dan alam seringkali
bertolak belakang dan saling merugikan satu sama lainnya. Pendidikan yang
didasari oleh tingkah laku manusia di alam juga tidak dapat lepas baik
dari unsur maupun sifat alamiah manusia itu sendiri.
Manusia dan
alam sangat terhubung erat, bagaimana tidak, tiap seper sekian detik kita
membutuhkan alam secara tidak langsung. Manusia alamiah lebih cenderung
memanfaatkan apa yang ada di alam sekitarnya. Karena mereka lebih berpikiran
bahwa apa yang dibutuh kannya sudah ada dan sudah disediakan di alam semesta ini.
Hal tersebut mengakibatkan secara tidak langsung tanpa belajar dari
siapapun manusia sudah dapat belajar dan mempelajari kehidupannya. Ini
disebabkan karena manusia yang mempunyai sisi alamiah yang telah lahir dari
akal dan pikirannya sendiri.Pada hakekatnya sebagai makhluk alamiah yang
berbeda antara satudengan yang lainnya terkadang manusia memiliki banyak
persamaan, namun secara psikologi mereka menunjukan perbedaanya
sendiri-sendiri. Kesadaran manusia akan dirinya sendiri merupakan perwujudan
dari sifat alamiah manusia.
Kesadaran ini
memberi bukti bahwa manusia sadar terhadap eksistensi dirinya. Eksistensi diri
manusia mencakup pengertian yang luas termasuk kepercayaandirinya, harga dirinya,
keegoisannya, martabat kepribadiannya, persamaan dan perbedaan yang
mencirikan dengan pribadi lainnya, dan yang sangat mendasar adalah
kesadaran akan potensi – potensi yang menjadi kemampuan dari ririnyasendiri.
Manusia
juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan
kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia
yang lain. Dalam hidup bersama dengan sesamanya (bermasyarakat), setiap
individu menempati kedudukan (status) tertentu, mempunyai dunia dan tujuan
hidupnya masing – masing, namun demikian sekaligus ia pun mempunyai dunia
bersama dan tujuan hidup bersama dengan sesamanya. Melalui hidup dengan
sesamanyalah manusia akan dapat mengukuhkan eksistensinya. Sehubungan dengan
ini Aristoteles menyebut manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat (Ernst Cassirer,1987).
Arah perkembangan manusia adalah
pribadi yang utuh dimana manusia berperan penting terhadap setiap lapisan
kesadarannya yang berkembang secara sempurna. Itulah potensi yang dimiliki
manusia dalam dirinya. Itulah kodrat seorang manusia dalam sifat alamiahnya
walaupun barangkali ia belum mencapainya. Manusia secara alamiah itu merupakan
suatu keseluruhan yang tidak dapat di bagi – bagi. Hal ini merupakan arti
pertama dari ucapan “manusia adalah makhluk alamiah” atau yang biasa disebut
(in-dividere). Aristoteles seakan – akan berpendapat bahwa manusia itu
merupakan penjumlahan dari beberapakemampuan tertentu yang masing-masingnya
bekerja tersendiri, seperti halnyaada yang disebut kemampuan-kemampuan
vegetatif, seperti makan, berkembang biak, dan ada sebagian orang yang
menyebutnya kemampuan sensitif seperti bergerak mengamati, bernafsu dan
berperasaan. Adapula yang disebut kemampuan intelektif yaitu berkemauan dan
berkecerdasan.
Manusia juga
tidak lepas dari hubungannya dengan manusia yang lainnya. Dimana manusia tidak
hanya memiliki peran sebagai manusia alamiah yang bergantung pada
kehidupan pribadinya sendiri atau yang sering kita sebut sebagaimakhluk social.
Manusia sebagai makhluk social harus mampu berinteraksi secara hakekat dan
keberadaannya, termasuk dalam bidang pendidikan pula manusia memiliki peranan
yang berpedoman pada filsafat yang sangat begitu penting danerat kaitannya.
Jadi, manusia pada hakekatnya berperan sebagai makhluk alamiah dan social yang memiliki kaitan yang erat dengan
filsafat pendidikan sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupannya.
Komentar
Posting Komentar