Langsung ke konten utama

Resume

Nama : Hasan
NIM    : 1614040001
Kelas  : Pend. Biologi A


PENDEKATAN FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN


A. Pendidikan dalam analisis filsafat
    Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu. Pengertian yang luas dari pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Lodge, yaitu bahwa: “life is education, and education is life”, akan berarti bahwa seluruh proses hidup dan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan segala pengalaman sepanjang hidupnya merupakan dan memberikan pengaruh pendidikan baginya. Dalam artinya yang sepit, pendidikan hanya mempunyai fungsi yang terbatas, yaitu memberikan dasar-dasar dan pandangan hidup kepada generasi yang sedang tumbuh, yang dalam prakteknya identik dengan pendidikan formal di sekolah dan dalam situasi dan kondisi serta lingkungan belajar yang serba terkontrol.
Bagaimanapun luas sempitnya pengertian pendidikan, namun masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan hidup dan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiaanya, dalam membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi mu, agar nantinya menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugasnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat hakikat dan ciri-ciri kemanusiannya dan pendidikan formal di sekolah hanya bagian kecil saja dari padanya. Tetapi merupakan inti dan bisa lepas kaitannya dengan proses pendidikan secara keseluruhannya.
Dengan pengertian pendidikan yang luas, berarti bahwa masalah kependidikan pun mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang menyangkut seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia. Memang diantara permasalahan kependidikan tersebut terdapat masalah pendidikan yang sederhana yang menyangkut praktek dan pelaksanaan sehari-hari, tetapi banyak pula pula diantaranya yang menyangkut masalah yang bersifat mendasar dan mendalam, sehingga memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain dalam memecahkannya. Bahkan pendidikan juga menghadapi persoalan-persoalan yang tidak mungkin terjawabdengan menggunakan analisa ilmiah semata-mata, tetapi memerlukan analisa dan pemikiran yang mendalam, yaitu analisa filsafat. Berikut ini akan dikemukakan beberapa masalah kependidikan yang memerlukan analisa filsafat dalam memahami dan memecahkannya, antara lain:
Masalah kependidikan pertama yang mendasar adalah tentang apakah hakikat pendidikan itu. Mengapa pendidikan itu harus ada pada manusia dan merupakan hakikat hidup manusia itu. Dan bagaimana hubungan antara pendidikan dengan hidup dan kehidupan manusia. Apakah pendidikan itu berguna untuk membawa kepribadian manusia, apakah potensikereditas yang menentukan kepribadian manusia itu, atau faktor-faktor yang berasal dari luar/lingkungan dan pendidikan. Mengapa anak yang mempunyai potensi hereditas yang tidak baik, walaupun mendapatkan pendidikan dan lingkungan yang baik, tetap tidak berkembang.
Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu. Apakah pendidikan itu untuk individu, atau untuk kepentingan masayarakat. Apakah pendidikan dipusatkan untuk membina kepribadian manusia ataukah untuk pembinaan masyarakat. Apakah pembinaan manusia itu semata-mata unuk dan demi kehidupan riel dan materil di dunia ini, ataukah untuk kehidupan kelak di akhirat yang kekal
Masalah-masalah tersebut merupakan sebagian dari contoh-contoh problematika pendidikan, yang dalam pemecahannya memerlukan usaha-usaha pemikiran yang mendalam dan sistematis, atau analisa filsafat. Dalam memecahkan masalah-masalah tersebut,
Analisa filsafat menggunakan berbagai macam pendekatan yang sesuai dengan permasalahannya. Diantara pendekatan (approach) yang digunakan antara lain:
Pendekatan secara spekulatif, yang disebut juga sebagai cara pendekatan reflektif, berarti memikirkan, mempertimbangkan, juga membeyangkan dan menggambarkan.
Pendekatan normatif, artinya nilai atau aturan dan ketentuan yang berlaku dan dijunjung tinggi dalam hidup dan kehidupan manusia.
Pendekatan analisa konsep, artinya pengertian atau tangkapan seseorang terhadap sesuatu objek. Setiap orang mempunyai pengertian atau tangkapan yang berbeda-beda mengenai yang sama, tergantung pada perhatian, keahlian dan kecendrungan masing-masing.
Analisa ilmiah terhadap realitas kehidupan sekarang yang actual (scientific analysis of current life ) penedekatan ii sasarannya adalah masalah-masalah kependidikan yang actual , yang menjadi problem masa kini, dengan menggunakan metode ilmiah dapat di diskripsikan dan kemudian di pahami permasalan-permasalahan yang hidup dan berkembang dalam masayrakat dan dalam proses pendidikan serta aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pendidikan.
B.   Metode Studi dalam Filsafat Pendidikan dan Pendekatannya.
Metode Studi dalam Filsafat Pendidikan
Manusia dalam mempelajari sesuatu tentulah memerlukan metode agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Begitu pula Filsafat Pendidikan dalam studinya menggunakan metode: a) metode rasionalistik, b) metode empirik, c) metode intuisi, d) metode reflektif, e) metode historis, dan f) metode analisis sintetis (Arifin, 2000:19-23), serta hermeneutika.
Rasionalistik
Rasionalistik, suatu paham yang mengedepankan rasio.  Sehingga paham ini dalam menganalisis fenomena (alam) berpegang pada kemampuan akal pikiran belaka. Adapun langkah-langkah berpikir rasionalitik sbb: 1). Tidak menerima begitu saja atas sesuatu yang belum diakui kebenarannya; 2). Menganalisis dan mengklasifikasi secara teliti; 3). Diawali sasaran yang paling sederhana dan mudah menuju yang kompleks; 4). Tiap masalah dibuat uraian yang sempurna dan dilakukan pengkajian kembali secara umum. Lankah-langkah tersebut dapat dipahmi bahwa untuk mengambil suatu kesimpulan memerlukan analisis secara teliti dan seksama, dan pengkajian ulang sehingga kecil kemungkinan terjadi bias.
Empirik
 Metode ini dalam menganalisis fenomena-fenomena yang ada berdasarkan pengalaman, observasi dan penelitian/ eksperimen. Pengalaman menjadi sesuatu yang utama, baik yang dihasilkan melalui observasi, penelitian atau ekperimen. Rasio menjadi pendukungnya dari pengalaman. Metode ini dikedepankan dalam dunia ilmu pengetahuan yang dapat diuji kembali kebenerannya di lain waktu
Intuisi
Intuisi memiliki kadar lebih tinggi dibanding intelek. Namun intuisi ini sulit untuk dibuktikann secara empirik, sulit pula diukur. Sehingga sering disingkirkan sebagai metode berpikir khususnya di dunia ilmu pengetahuan.
Reflektif
Reflektif: suatu cara berfikir yang dimulai dari adanya problem-problem yang dihadapkan kepadanya untuk dipecahkan. Problem-problem yang ada menjadi titik berangkat pemikirannya, tanpa adanya problem-problem aktifitas refleksi pun sulit dilakukan. Berdasar problem-problem yang dihadapi akan melahirkan hasil pemecahannya. Perjalanan roda pendidikan selalu dihadapkan problem-problem yang terus meneruak muncul karena pendidikan suatu yang terus berkembang. Dan problem yang besar tidak lain adalah kenyataan
Histori
Metode ini pada problem-problem tertentu dapat digunakan utuk mengatasi problem yang dihadapi secara wajar. Biasanya metode ini diawali dari suatu tesis kemudian anti tesis, selanjutnya melahirkan sintesis.
B.   Hubungan filsafat dan teori pendidikan
   Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai
  Sebagaimana telah di kemukakan bahwa tidak semua masalah kependidikan dapat dipecahkan dengan menggunakan metode ilmiah semata-mata. Banyak diantara masalah-masalah kependidikan tersebut yang merupakan pertanyaan-pertanyaan filosofis, analisa filsafat terhadap masalah-masalah pendidikan tersebut, dengan berbagai cara pendekatannya, akan dapat menghasilkan pendangan-pndangan tertentu mengenai masalah-maslah kependidikan  bisa tersebut. Dan atas dasar itu bisa disusun secara sistematis teori-teori pendidikan . disamping itu jawaban-jawaban yang telah di kemukakan oleh jenis dan aliran filsafat tertentusepanjang sejarah terhadap problematika kehidupanyg dihadapinya menunjukkan pandangan-pandangan tertentu yang tentunya juga akan memperkaya teori-teori pendidikan. Dengan demikian terdapat hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU

Nama   : Nurhanisma Baharuddin NIM     : 1614040003 Kelas    : pendidikan biologi A MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU             Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial. Manusia disebut juga insan. Dalam bahasa arab, berasal dari kata nasiyayang berarti lupa dan jika di lihat dari kata dasar dari al-uns yang berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaann yang baru di sekitarnya. Hal yang paling membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal. Seperti ya...
RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN (ALIRAN ESENSIALISME) NAMA : NURHIKMA DWI PUTRI AGUNG KELAS : PENDIDIKANN BIOLOGI A NIM : 1614042019 Airan filsafat esensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Mereka bereanggapan bahwa kebudayaan lama itu telah banyak memperbuat kebaikan untuk umat manusia. Bagi aliran esensialisme mereka berpedoman padazaman renaissance yang mana sumber utama dari kebudayaan ini terletak dalam ajaran para ahli filsafat, ali pengetahuan yang telah mewariskan kepada umat manusia segala macam ilmu pengetahuan yang elah mampu menembus lipatan qurun dan waktu dan telah banyak menimbulkan kreasi-kreasi bermanfaat sepanjang sejarah umat manusia. Untuk esensialisme modern dalam pendidikan adalah sebuah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap skeptisme dan sinisme dari gerakan progresiveme terhadap nili-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/ sosial. Esensialisme percaya  bahwa pendidikan harus di...

Pendekatan Filsafat dalam Pendidikan

Bismillahirahmanirahim... ( Resume ke-III ) Nama   : Nur Aisyah Ainun NIM     : 1614040011 Kelas    : Pendididkan Biologi A Pendekatan Filsafat dalam Pendidikan Pendekatan filsafat menyangkut hal dasar dalam pendidikan Hubungan filsafat dan pendidika n Hubungan filsafat dan pendidikan merupakan 2 hal yang tak terpisahkan Filsafat membahas segala sesuatu termasuk fenomena pendidikan     Cabang filsafat yang khusus membahas fenomena pendidikan adalah filsafat pendidikan Filsafat tidak bersifat pragmatis Pengertian filsafat Pendidikan Pengertian Filsafat Filsafat ( berasal dari kata majemuk yaitu philia; cinta; sophia = bijak artinya kebijaksanaan ). Sedangkan berdasarkan harfiah filsafat adalah seorang pecinta kebijaksanaan Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan mendasar. Dapat dikatakan bahwa orang yang hidupnya dipenuhi filsafat akan bijak, tapi buka...