Langsung ke konten utama

pendekatan filsafat dalam pendidikan "Lasmi"



NAMA  : LASMI
KELAS    : PENDIDIKAN BIOLOGI A
NIM       : 1614042027
RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN
 Hubungan filsafat dengan pendidikan
a .       Filsafat dan pendidikan merupakan dua hal yang tak terpisahkan
b .      Filsafat membahas segala sesuatu termasuk fenomena pendidikan
c.       Cabang filsafat yang khusus membahas fenomena pendidikan adalah filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikan
Secara entomologi, filsafat (kata majemuk : philia, cinta, Sophia, kebijaksanaan)
Filsafat => studi tentang fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan mendasar.
Untuk studi filsafat, mutlak diperlukan  logika berfikir dan logika bahasa.
Filsafat pendidikan =>analisis filosofis terhadap fenomena pendidikan.
Pendidikan dalam arti luas “life is education and education is life”
Beberapa masalah pokok pendidikan yang tak bisa dijawab oleh pendekatan ilmiah, yaitu:
a.       Apakah tujuan hidup manusia?
b.      Apakah hakikat manusia itu?
c.       Apakah tujuan pendidikan itu?
Pendekatan dalam filsafat pendidikan:
1)      Pendekatan sinoptik
Sin= bersama atau memadukan, optik= penglihatan, pandangan
“memadukan pandangan secara keseluruhan  sehingga membentuk system pemikiran  yang komprehensif.”
Pendekatan sinoptik didasarkan pada salah satu ciri sifat yang memandang dunia (universe) secara       komprehensif.
2)      Pendekatan normatif
Pendekatan filsafat terhadap pendidikan tidak bersifat deskriptif sebagaimana pendekatan ilmiah,     melainkan normatif.
Pendekatan normatif adalah pengkajian fenomena pendidikan bukan dari sudut apa yang telah terjadi tetapi apa yang seharusnya terjadi.
))      Pendekatan kritis radikal
Pendekatan ilmiah selalu didasarkan pada salah satu atau beberapa asumsi dasat. Sedangkan filsafat  mendekati permasalahan dengan menguji asumsi dasarnya. Pengujian asumsi dasar inilah yang disebut pendekatan kritis radikal
Pendekatan kritis radikal dibutuhkan oleh teori dan praktik pendidikan.
Pendekatan ini penting karena system pendidikan yang kuat bukan hanya jika hukum-hukum dan teori-teori yang ditetapkan dalam praktik pendidikan teruji kebenarannya, tetapi juga asumsinya yang menjadi landasan dari teori dan hukum tersebut juga teruji kebenarannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU

Nama   : Nurhanisma Baharuddin NIM     : 1614040003 Kelas    : pendidikan biologi A MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU             Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial. Manusia disebut juga insan. Dalam bahasa arab, berasal dari kata nasiyayang berarti lupa dan jika di lihat dari kata dasar dari al-uns yang berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaann yang baru di sekitarnya. Hal yang paling membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal. Seperti ya...
RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN (ALIRAN ESENSIALISME) NAMA : NURHIKMA DWI PUTRI AGUNG KELAS : PENDIDIKANN BIOLOGI A NIM : 1614042019 Airan filsafat esensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Mereka bereanggapan bahwa kebudayaan lama itu telah banyak memperbuat kebaikan untuk umat manusia. Bagi aliran esensialisme mereka berpedoman padazaman renaissance yang mana sumber utama dari kebudayaan ini terletak dalam ajaran para ahli filsafat, ali pengetahuan yang telah mewariskan kepada umat manusia segala macam ilmu pengetahuan yang elah mampu menembus lipatan qurun dan waktu dan telah banyak menimbulkan kreasi-kreasi bermanfaat sepanjang sejarah umat manusia. Untuk esensialisme modern dalam pendidikan adalah sebuah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap skeptisme dan sinisme dari gerakan progresiveme terhadap nili-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/ sosial. Esensialisme percaya  bahwa pendidikan harus di...

catatan kuliah 1 Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah dan Makluk Sosial

Nama : Isra Shafira Amyani NIM   : 1614041005 Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Alamiah dan Makluk Sosial        Manusia adalah makhluk yang bisa dididik (animal educable) dan butuh dididik (animal educandum), berbeda dengan hewan. Hewan tidak bisa dididik tapi hanya bisa dilatih melalui proses pembiasaan. Memahami manusia juga butuh pendidikan dan manusia bermakna kosong apabila tidak memiliki jati diri. Tujuan manusia dididik agar bisa menjadi manusia (manusia yang dimanusiakan), maksudnya agar manusia bisa memahami hakikatnya sebagai manusia. §    Perbedaan manusia dan hewan Hewan=> tidak berakal, bertindak menurut insting, tidak mengenal etika. Manusia => berakal, berilmu, didik, tidak berdaya sama sekali saat dilahirkan, makhluk biologis, potensi yang akan berkembang, memiliki etika, estetika dan agama.        Manusia=> manu (sansekerta)                   ...