Langsung ke konten utama

Resume: Hakikat manusia sebagai makhluk alamiah dan makhluk social



Nama : Suhardi Aldi
Nim    : 1614042011

Hakikat manusia sebagai makhluk alamiah dan makhluk social
1.   Pendidikan kegiatan khas manusia.
2.   Anak didik (manusia) komponen sentral dalam sistem pendidikan.
3.   Konsep pandangan guru tentang hakikat anak, menentukan strategi praktek pendidikannya.
4.   Pandangan yang benar dan jelas tentang hakekat anak akan terhindar dari akses dampak negative    perkembangan iptek yang pesat.
Manusia bisa di didik dan manusia Animal (educandum) yang butuh pendidikan (Animal Educable). Berbeda dengan hewan, yang hanya bisa dilatih namun tidak bisa di didik. Oleh karena itu manusia harus memerlukan pendidikan untuk menjadi manusia, inilah esensi untuk memanusiakan manusia.

A. Lapisan perilaku makhluk :

  •   An organis (tunduk pada hukum alam) dan organis, dikuasai oleh hukum alam dan hukum sebab   akibat. Tidak ada yang mampu mengalahkan hukum alam.

  • Vegetatif atau perilaku nabati.

  •  Berperilaku seperti hewan

  •  Lp Human, bijaksana, berbudaya

  • Hanya manusia yang memiliki religius

B.  Pengertian manusia
Manusia, ''Mano'' (sangsakerta), Mens (latin) Befikir, berakal budi atau homo sapiens yang berarti manusia.

C. Ada tiga kategori Makhluk 
1.    Hewan :
a.    Tidak berakal, mempunya insting yang dimiliki, bertindak menurut insting, tidak mengenal etika.
b.    Seketika lahir 1-2 menit bisa berdiri.
c.     Hewan hanya bisa berkoloni, setiap koloni akan timbul permusuhan.
2.    Manusia :
a.    Berakal, berilmu, didik, tidak berdaya sama sekali saat dilahirkan, makhluk biologis, potensi yang akan berkembang, , memiliki etika, estetika dan agama.
b.    Secara fisik tidak berdaya kecuali insting yang dimiliki.
c.     Manusia bermasyarakat, sifat bermsyarakat cendrung bersifat koloni, contoh pada partai politik. Hanya mementingkan koloninya.
d.    Setiap tindakan memiliki rasa tanggung jawab.
3.    Ghaib :
a.     Tak tampak.


D. Wujud sifat hakikat manusia
1.    Kemampuan menyadari diri, harus melalui proses perenungan, penghayatan dalam bahasa agama khusyuk.
2.    Manusia memiliki kamampuan jati diri (eksistensi).
3.    Kata hati tidak semua orang mendengar kata hatinya. Contoh : Orang yang mau mencuri tanpa mendengar kata hati, banyak ikatan yang rusak karena membohongi kata hati.
4.    Memiliki moral, banyak kejadian yang tidak bermoral.
5.    Manusia tercipta untuk bebas , sampai dimanakah batas-batas kebebasan  itu ? misalnya demo, orang lain mempunyai kebebasan untuk tidak terganggu, batas kebebasan adalah kebebasan orang lain. Ketika melewati batas kebebasan orang lain. Maka,  kebebasan itu  tak bertanggung jawab.
6.    Melaksanakan kewajiban dan menyadari hak, boleh saja atas nama demokrasi, namun terapat muslihat belaka yaitu dibarengi dengan kepentingan pribadi.
7.    Kemampuan menghayati kebahagiaan.

E. Kemampuan beresistensi
              Ketika seseorang melakukan tindakan amoral, maka dia bukan manusia. Karena dia tidak bisa menghadirkan dirinya. Menjadi  artinya semua manusia memilki proses yaitu menjadi namun tidak akan ada yang jadi. Maksudnya tidak ada yang sempurna, sebab yang jadi atau sempurna itu hanya milik Tuhan. Contoh hari ini kita berada dalam Km 39 kemarin Km 40 dan hari esok km 38. Maksud dari contoh ini ialah dari hari ke  hari kita harus mendekati kesempurnaan. Dalam proses yang terjadi jika kita dihadapi oleh moral maka kita harus meng-ada jika tidak maka kita tidak akan menjadi manusia. Meng­-ada merupakan terfungisonalisasinya manusia.

F. Pandangan tentang hakikat manusia
1.    Pandanagan Psikoanalitik (analisis kejiwaan)
  Pemenuhan kegiatan manusia itu merupakn naluri  (insting) dan manusia menggunakan akal.
  Struktur kepribadian manusia :
a.    Id merupakan potensi diri atau bawaan sejak lahir berfungsi untuk menggerakkan manusia dalam rangka kebutuhan primer.
b.    Ego merupakan berbenturan persoalan realitas, ego selalu mengendalikan kebutuhan id, jika tidak terpenuhi maka muncul sifat non positif.
c.     Super ego merupakan pengontrol pengawas berkaitan dengan moral. Kegagalan super ego mengontrol ego maka manusia berbuat-buat semaunya.
2.    Pandangan Neoanalitik
            Manusia tercermin oleh pengemasan keinginan :
a.    Id untuk memenuhi kebutuhan dasar sedangkan.
b.    Ego untuk keinginan yang mampu melampaui kebutuhan.
3.    Pandangan Humanistik
    Menghargai harkat orang lain bahwa orang lain juga mempunyai id, ego, dan supar ego. Manusia cenderung mampu mambaca nilai-nilai aturan moral yang berlaku disekitarnya. Misalnya menghargai orang lain.
4.    Pandangan behavioristik
Pandangan prilaku manusia yang selalu dihadapkan oleh pertanyaan, Mengapa prilaku itu muncul.

G. Dimensi manusia dalam makhluk individu dan social.
Manusia makhluk individu terhadap akan kebutuhan-kebutuhan, keinginan, upaya untuk memenuhi ke eksistensi dirinya. Tetapi jika bercermin maka dia tidak bisa hidup sendiri, ada dimensi yang muncul dalam berinteraksi dengan manusia. Sebagai makhluk social dalam membangun relasi ada dimensi penilaian.
Homo sapiens, Manusia melalui pemikiran
Homo Raturate, manusia melalui penalaran,
Homo luden, Manusia ingin menghibur diri
Homo Faber
Homo sociale
Homo simbolis, Manusia bersifat personifikasi 
Animal educandum, tidak tahu apa-apa tetapi dididik
Animal educable

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU

Nama   : Nurhanisma Baharuddin NIM     : 1614040003 Kelas    : pendidikan biologi A MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU             Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial. Manusia disebut juga insan. Dalam bahasa arab, berasal dari kata nasiyayang berarti lupa dan jika di lihat dari kata dasar dari al-uns yang berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaann yang baru di sekitarnya. Hal yang paling membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal. Seperti ya...
RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN (ALIRAN ESENSIALISME) NAMA : NURHIKMA DWI PUTRI AGUNG KELAS : PENDIDIKANN BIOLOGI A NIM : 1614042019 Airan filsafat esensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Mereka bereanggapan bahwa kebudayaan lama itu telah banyak memperbuat kebaikan untuk umat manusia. Bagi aliran esensialisme mereka berpedoman padazaman renaissance yang mana sumber utama dari kebudayaan ini terletak dalam ajaran para ahli filsafat, ali pengetahuan yang telah mewariskan kepada umat manusia segala macam ilmu pengetahuan yang elah mampu menembus lipatan qurun dan waktu dan telah banyak menimbulkan kreasi-kreasi bermanfaat sepanjang sejarah umat manusia. Untuk esensialisme modern dalam pendidikan adalah sebuah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap skeptisme dan sinisme dari gerakan progresiveme terhadap nili-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/ sosial. Esensialisme percaya  bahwa pendidikan harus di...

Pendekatan Filsafat dalam Pendidikan

Bismillahirahmanirahim... ( Resume ke-III ) Nama   : Nur Aisyah Ainun NIM     : 1614040011 Kelas    : Pendididkan Biologi A Pendekatan Filsafat dalam Pendidikan Pendekatan filsafat menyangkut hal dasar dalam pendidikan Hubungan filsafat dan pendidika n Hubungan filsafat dan pendidikan merupakan 2 hal yang tak terpisahkan Filsafat membahas segala sesuatu termasuk fenomena pendidikan     Cabang filsafat yang khusus membahas fenomena pendidikan adalah filsafat pendidikan Filsafat tidak bersifat pragmatis Pengertian filsafat Pendidikan Pengertian Filsafat Filsafat ( berasal dari kata majemuk yaitu philia; cinta; sophia = bijak artinya kebijaksanaan ). Sedangkan berdasarkan harfiah filsafat adalah seorang pecinta kebijaksanaan Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan mendasar. Dapat dikatakan bahwa orang yang hidupnya dipenuhi filsafat akan bijak, tapi buka...