Langsung ke konten utama

Resume Filsafat



Nama : Miftahul Jannah Arsyad
Nim    : 1614042017

HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH & MAKHLUK SOSIAL

Assalamualaikum Wr. Wb.
Awalnya saya bingung mengapa kita perlu belajar filsafat yang nyatanya membuat saya pusing dan sulit paham dengan materi yang dibahas. Tetapi mungkin bukan filsfat yang sulit hanya saja pemahaman dan pemikiran saja belum sampai pada level itu. Manusia berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Mano, dan dari bahasa latin yaitu Mens yang artinya berfikir, berakal budi atau homo sapiens. Ada beberapa julukan pada manusia diantaranya Homo Sapiens, Animal Rationale, Homo Luden, Homo Faber, Animal Educandum, Animal Sociale, dan sebagainya. Namun banyak alasan yang membuat kita penting memahami hakekat manusia. Diantaranya yang pertama adalah manusia memiliki kegiatan khas yaitu menjalani pendidikan, kemudian manusia adalah sebuah komponen sentral di dalam pendidikan, lalu pandangan seorang guru tentang hakekat anak (manusia) menentukan bagaimana strategi yang digunakan dalam praktek pendidikan, bahkan pandangan yang benar dan jelas tentang hakekat manusia akan menghindarkan dari akses ataupun dampak negatif atas perkembangan iptek yang merajalela layaknya saat ini, dan alasan lainnya.

Ada 5 lapisan perilaku manusia, (1) Lapisan Perilaku anorganis & organis, dimana perilaku ini dikuasai oleh hukum alam dan hukum sebab akibat, (2) Lapisan Perilaku vegetatif, dimana segala macam proses yang terjadi dalam tubuh seperti bernapas dan lainnya, (3) Lapisan Perilaku animal, dimana perilaku ini bersifat naluri dan insting, (4) Lapisan Perilaku human, dimana perilaku ini hanya dimiliki oleh manusia dan tidak dimiliki makhluk lain yang tingkatannya dibawah manusia, serta (5) Lapisan Perilaku absolut, dimana perilaku ini menyangkut dimensi kejiwaan atau psikis yang terkhusus pada kehidupan spiritual.

Selain lapisan perilaku manusia adapula struktur kepribadian manusia juga terbagi atas 3, yaitu a) Id, yang menggerakkan untuk memuaskan kebutuhannya, b) Ego, yang menjembatani keinginan Id dan lingkungan yang realistis, dan c) Super Ego, yang mengawasi dan mengontrol tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai moral dan aturan. Sehingga jika Super Ego tidak berhasil mengontrol Id dan Ego dalam diri seorang manusia, maka manusia tersebut akan hidup dan melakukan apa yang ia inginkan seenaknya tanpa memperhatikan norma dan aturan yang berlaku.

Hakekat manusia juga dapat diwujudkan dengan berbagai sifat seperti kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, memiliki kata hati, memiliki moral, kemampuan bertanggung jawab, memiliki rasa kebebasan tetapi tetap mengacu pada batas bebas yang merupakan kebebasan orang lain, serta kemampuan menghayati keinginan dan lainnya.
 
Hal yang perlu di garis bawahi adalah “Ketika seseorang melakukan sebuah perbuatan amoral maka sesungguhnya manusia tidak meng-ada tetapi bukan manusia”. Berdasarkan hal ini dapat dikatakan bahwa terkadang kita mengatakan bahwa aku akan menjadi dokter, dimana hal ini mengandung arti bahwa manusia akan selalu menggunakan kata “menjadi” dan tidak seharusnya menggunakan kata “jadi” karena kata menjadi sama artinya dengan manusia yang berada disebuah radius 50km dan ingin mencapai radius 100km dengan melakukan berbagai amal kebaikan dan hal-hal yang baik agar menjadi manusia yang lebih baik untuk mencapai radius 100km tersebut. Namun sayangnya yang harus dicamkan adalah radius sempurna 100km itu hanya milik Allah SWT yang sama kedudukannya dengan kata “jadi” dan manusia tidak akan pernah mencapai kesempurnaan. Melalui ini, pendidikan berusaha mengurangi peran insting dalam kehidupan manusia dengan mengembangkan peran pikiran dan akal budi manusia untuk membedakan manusia dengan hewan yang tak beretika karena hewan merupakan makhluk biologis dan alamiah, sedangkan manusia adalah makhluk biologis, sosialis, dan individualis.

Ada kata-kata yang sampai saat ini masih ambigu menurut saya, yaitu kata “Memanusiakan Manusia”. 2 kata tetapi punya arti yang sangat luas dan pastinya luar biasa, menurut saya setelah mendengar kata tersebut yang terlintas dibenak saya adalah ada manusia yang seperti manusia dan ada yang tidak seperti manusia? Yah bisa saja dan bagi saya hal itu ada disekeliling kita, ketika kita melihat adanya manusia yang berlaku tidak sepantasnya seperti seorang manusia. Nah disinilah peran sebuah “PENDIDIKAN” karena secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa manusia adalah hewan yang harus dididik dan harus mendapatkan pendidikan J dengan alasan itulah kita harus mengetahui hakekat manusia baik sebagai makhluk alamiah ataupun makhluk sosial.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU

Nama   : Nurhanisma Baharuddin NIM     : 1614040003 Kelas    : pendidikan biologi A MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU             Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial. Manusia disebut juga insan. Dalam bahasa arab, berasal dari kata nasiyayang berarti lupa dan jika di lihat dari kata dasar dari al-uns yang berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaann yang baru di sekitarnya. Hal yang paling membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal. Seperti ya...
RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN (ALIRAN ESENSIALISME) NAMA : NURHIKMA DWI PUTRI AGUNG KELAS : PENDIDIKANN BIOLOGI A NIM : 1614042019 Airan filsafat esensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Mereka bereanggapan bahwa kebudayaan lama itu telah banyak memperbuat kebaikan untuk umat manusia. Bagi aliran esensialisme mereka berpedoman padazaman renaissance yang mana sumber utama dari kebudayaan ini terletak dalam ajaran para ahli filsafat, ali pengetahuan yang telah mewariskan kepada umat manusia segala macam ilmu pengetahuan yang elah mampu menembus lipatan qurun dan waktu dan telah banyak menimbulkan kreasi-kreasi bermanfaat sepanjang sejarah umat manusia. Untuk esensialisme modern dalam pendidikan adalah sebuah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap skeptisme dan sinisme dari gerakan progresiveme terhadap nili-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/ sosial. Esensialisme percaya  bahwa pendidikan harus di...

Pendekatan Filsafat dalam Pendidikan

Bismillahirahmanirahim... ( Resume ke-III ) Nama   : Nur Aisyah Ainun NIM     : 1614040011 Kelas    : Pendididkan Biologi A Pendekatan Filsafat dalam Pendidikan Pendekatan filsafat menyangkut hal dasar dalam pendidikan Hubungan filsafat dan pendidika n Hubungan filsafat dan pendidikan merupakan 2 hal yang tak terpisahkan Filsafat membahas segala sesuatu termasuk fenomena pendidikan     Cabang filsafat yang khusus membahas fenomena pendidikan adalah filsafat pendidikan Filsafat tidak bersifat pragmatis Pengertian filsafat Pendidikan Pengertian Filsafat Filsafat ( berasal dari kata majemuk yaitu philia; cinta; sophia = bijak artinya kebijaksanaan ). Sedangkan berdasarkan harfiah filsafat adalah seorang pecinta kebijaksanaan Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan mendasar. Dapat dikatakan bahwa orang yang hidupnya dipenuhi filsafat akan bijak, tapi buka...