MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU

RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN
(ALIRAN ESENSIALISME)


NAMA : NURHIKMA DWI PUTRI AGUNG
KELAS : PENDIDIKANN BIOLOGI A
NIM : 1614042019

Airan filsafat esensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Mereka bereanggapan bahwa kebudayaan lama itu telah banyak memperbuat kebaikan untuk umat manusia. Bagi aliran esensialisme mereka berpedoman padazaman renaissance yang mana sumber utama dari kebudayaan ini terletak dalam ajaran para ahli filsafat, ali pengetahuan yang telah mewariskan kepada umat manusia segala macam ilmu pengetahuan yang elah mampu menembus lipatan qurun dan waktu dan telah banyak menimbulkan kreasi-kreasi bermanfaat sepanjang sejarah umat manusia.
Untuk esensialisme modern dalam pendidikan adalah sebuah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap skeptisme dan sinisme dari gerakan progresiveme terhadap nili-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/ sosial. Esensialisme percaya  bahwa pendidikan harus didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaa yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Karenanya esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak ada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama sehingga memberikan kestabilan dana rah yag jelas.

Realisme yang mendukung esensialisme disebut realisme objektif karena mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam serta tempat manusia didalamnya. Idealism objektif mempunyai pandngan kosmis yang lebih optimis dibandingkan dengan realisme pbjektf. Yang dimaksud disini bahwa pandangan-pandangannya bersifat menyeluruh yang boleh dikatakan meliputi segala sesuatu.
Dalam aliran esesialisme terdapat beragam maca pandangan yakni:
Pandangan mengenai realita
Pandangan mengenai nilai
Pandangan mengenai pendidikan
Pandangan mengenai pengetahuan
Pandangan mengenai belajar
Pandangan mengenai kurikulum

Aliran esensialisme memiliki kelebihn dan kekurangan:

Kekurangan:
Menurut esensialis, sekolah tidak  boleh mempengaruhi atau menetapkan kebijaka sosial, hal ini mengakibatkan adanya orientasi yang terikat tradisi pada pendidikan sekolah yang akan mengidoktrinasi siswa dan mengenyampinkan perubahan
Para pemikir esensialis pada umunya tidak memiliki kesatuan garis karena mereka berpedoman pada filsafat yang berbeda, beberapa dari mereka juga memandang seni dan ilmu sastra sebagai embel-embel dan merasa bahwa pelajaran IPA dan teknik serta kejuruan benar-benar penting untuk siswa
Peran guru sangat dominan sebagai seseorang yang menguasai lapangan dan merupakan model yang sangat baik untuk digugu dan ditiru

Kelebihan:
Esensialisme membantu untuk mengembalikan subject matter ke dalam proses pendidikan
Esensialisme berpendapat bahwa peribahan merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat diubah dalam kehidupan sosial. Mereka mengakui evolusi manusia dalam sejarah, namun evolusi tersebut harus terjadi secara terus-menerus dalam masyarakat