NAMA :
NURHIKMAH. S
NIM : 1614042005
KELAS :
PENDIDIKAN BIOLOGI A
ALIRAN
PERENIALISME
Perenialisme
berasal dari kata perenial yang diartikan sebagai continuing througbout the wole year atau lasting for a very long time (abadi atau kekal dan dapat berarti
pula tiada akhir). Esensi kepercayaan perenialisme berpegang teguh pada
norma-norma yang bersifat abadi.
Aliran
perenialisme menganggap bahwa zaman modern adalah zaman yang mempunyai
kebudayaan yang terganggu oleh kekacauan, dan kebingungan sehingga banyak
menimbulkan krisis di segala bidang kehidupan manusia. Di zaman modern ini
banyak menimbulkan krisis di berbagai kehidupan manusia, terutama dalam bidang
pendidikan. Untuk mengembalikan krisis ini, maka perenialisme memberikan jalan
keluar yaitu berupa kembali kepada kebudayaan masa lampau yang dianggap cukup
ideal dan teruji ketangguhannya.
Pandangan perenialisme
tentang belajar :
1.
Mental disiplin sebagai teori dasar.
2.
Learning to reason (belajar untuk
berpikir).
3.
Belajar sebagai persiapan hidup.
4.
Learning through teaching (guru sebagai
perantara antara bahan dengan anak yang melakukan proses penyerapan).
Pandangan perenialisme
mengenai pendidikan :
1.
Kebenaran bersifat universal universal
dan tidak tergantung pad atempat, waktu, dan orang.
2.
Pendidikan yang baik melibatkan
pencarian pemahaman atas kebenaran.
3.
Kebenaran dapat ditemukan dalam
karya-karya agung.
4.
Pendidikan adalah kegiatan liberal untuk
mengembangkan nalar. Sedangkan pandangan-pandangan kurikulumnya mempengaruhi
praktik pendidikan.
Beberapa
prinsip pendidikan perenialisme secara umum, yaitu :
1. Menghendaki
pendidikan kembali kepada jiwa yang menguasai abad petengahan, karena jiwa pada
abad pertengahan telah menerapkan jiwa yang menuntun manusia hingga dapat
dimengerti adanya tata kehidupan yang telah dapat menemukan adanya
prinsip-prinsip pertama yang mempunyai peranan sebagai dasar pegangan
intelektual manusia dan yang dapat menjadi sarana untuk menemukan
evidensi-evidensi diri sendiri.
2. Rasio
merupakan atribut manusia yang paling tinggi. Manusia harus menggunakannya
untuk mengarahkan sifat bawaannya, sesuai dengan tujuan yang ditentukan.
Komentar
Posting Komentar