Langsung ke konten utama

Resume Filsafat Pendidikan ( Hakikat Manusia )

Nama : Dirgah Agum Parawansa
NIM : 1614042029
Kelas : Pendidikan Biologi A


Allah SWT sebagai pencipta telah menciptakan langit dan bumi, dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya. Salah satu ciptaan Allah itu adalah manusia, yang diberi keistimewaan berupa kemampuan berpikir yang melebihi jenis makhluk lain yang sama-sama menjadi penghuni bumi. Kemampuan berpikir itulah yang diperintahkan Allah agar dipergunakan untuk mendalami wujud atau hakikat dirinya dan tidak semata-mata dipegunakan untuk memikirkan segala sesuatu di luar dirinya.
Demikianlah kenyataannya bahwa manusia tidak pernah berhenti berpikir, kecuali dalam keadaan tidur atau sedang berada dalam situasi diluar kesadaran. Manusia berpikir tentang segala sesuatu yang tampak atau dapat ditangkap oleh pancaindera bahkan yang abstrak sekalipun. Dari sejarah kehidupan manusia ternyata tidak sedikit usaha manusia dalam memikirkan wujud atau hakikat dirinya, meskipun sebenarnya masih lebih banyak yang tidak menaruh perhatian untuk memikirkannya. Dalam firman Allah surat Ar-Rum ayat 30 mengandung perintah agar manusia dalam mempergunakan pikirannya selalu dilandaskan pada iman yang terarah lurus pada agama Allah SWT. Demikian pula dalam berpikir fundamental tentang hakekat atau wujud dirinya.
*Hakekat manusia perlu dipahami karena:
1. Pendidikan kegiatan khas manusia
2. Anak didik (manusia) komponen sentral dalam sistem pendidikan
3. Konsep atau pandangan guru tentang hakekat manusia anak menentukan strategi praktek pendidikannya.
4. Pandangan yang benar dan jelas tentang hakekat anak akan terhindar akses dampak .

* Lapisan perilaku manusia:
1. Lapisan prilaku an-organis dan organis dikuasai oleh hukum alam dan hukum sebab akibat .
2. Lapisan perilaku vegetative atau perilaku nabati.
3. Lapisan perilaku animal atau perilaku hewan bersifat naluriah dan istingnya.
4. Lapisan perilaku humanis khusus untuk manusia dan tidak terdapat pada makhluk lain.
5. Lapisan perilaku mutlak.

*Perbedaan antara manusia dan Hewan
- Hewan:
1. Memiliki kemampuan siap pakai ketika lahir
2. Makhluk biologis
3. Punya insting
4. Bertindak menurut insting
5. Tidak mengenal etika estetika dan agama

sedangkan

- Manusia:
1. Ketika dilahirkan tidak berdaya sama sekali
2. Makhluk biologis individu dan sosial
3. Potensi yang berkembang
4. Bertanggung jawab
5. Punya etika, estetika dan agama

Arti Hakekat Manusia
                  Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya, karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.
Jadi hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT.
Hakekat Manusia Menurut Pandangan Umum
Pembicaraan manusia dapat ditinjau dalam berbagai perspektif, misalnya perspektif filasafat, ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi,  anatara lain :
  1. Dalam perspektif filsafat.
Disimpulkan bahwa manusia merupakan hewan yang berpikir karena memiliki nalar intelektual. Dengan nalar intelektual itulah manusia dapat berpikir, menganalisis, memperkirakan, meyimpulkan, membandingkan, dan sebagainya. Nalar intelektual ini pula yang membuat manusia dapat membedakan antara yang baik dan yang jelek, antara yang salah dan yang benar

2.Dalam Perspektif Ekonomi.
Dalam perspektif ekonomi, manusia adalah makhluk ekonomi, yang dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari persoalan-persoalan ekonomi. Komunikasi interpersonal untuk memenuhi hajat-hajat ekonomi atau kebutuhan-kebutuhan hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.

3.Dalam Perspektif Sosiologi.
Manusia adalah makhluk social yang sejak lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya. Bahkan, pola hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan menjadi hal yang dinafikkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

4.Dalam Perspektif Antropologi.
Manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan evolusi. Ia senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan yang dinamis.

5.Dalam Perspektif Psikologi.
Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa. Jiwa merupakan hal yang esensisal dari diri manusia dan kemanusiaannya. Dengan jiwa inilah, manusia dapat berkehendak, berpikir, dan berkemauan.
Hakekat Manusia Menurut Pandangan Islam
Penciptaan manusia terdiri dari bentuk jasmani yang bersifat kongkrit, juga disertai pemberian sebagian Ruh ciptaan Allah SWT yang bersifat abstrak. Manusia dicirikan oleh sebuah intelegensi sentral atau total bukan sekedar parsial atau pinggiran. Manusia dicirikan oleh kemampuan mengasihi dan ketulusan, bukan sekedar refles-refleks egoistis. Sedangkan, binatang, tidak mengetahui apa-apa diluar dunia inderawi, meskipun barangkali memiliki kepekaan tentang yang sakral.
Manusia perlu mengenali hakekat dirinya, agar akal yang digunakannya untuk menguasai alam dan jagad raya yang maha luas dikendalikan oleh iman, sehingga mampu mengenali ke-Maha Pekasaan Allah dalam mencipta dan mengendalikan kehidupan ciptaanNya. Dalam memahami ayat-ayat Allah dalam kesadaran akan hakekat dirinya, manusia menjadi mampu memberi arti dan makna hidupnya, yang harus diisi dengan patuh dan taat pada perintah-perintah dan berusaha menjauhi larangan-larangan Allah. Berikut adalah hakekat manusia menurut pandangan Islam:

*Wujud sifat hakekat yang membedakannya dengan hewan:
1. Kemampuan menyadari diri kuncinya adalah adanya kemampuan untuk menyadari jati diri atau karakteristik pada manusia sehingga dapat membedakan aku-aku yang lain dan non-aku.
2. Kemampuan bereksistensi (menunjukkan jati dirinya)
3. Memiliki kata hati
4. Memiliki moral
5. Kemampuan bertanggung jawab
6. Memiliki rasa kebebasan
7. Melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
8. Kemampuan menghayati kebahagiaan

* Tanggung jawab merupakan kesediaan untuk menanggung segenap akibat perbuatan yang menuntut untuk betanggung jawab . Wujud tanggung jawab ini ada tiga yaitu:
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
2. Tanggung jawab kepada masyarakat
3. Tanggung jawab kepada tuhan

*Pandangan tentang hakekat manusia
1. Pandangan psikoanalitik
    Pada pandangan psikoanalitik tingkah laku manusia digerakkan oleh  dorongan yang bersifat instruktif dan diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan instink biologis manusia (pilihan) dalam mengambil keputusan.
  struktur kepribadian manusia:
a. Id yang berfungsi untuk menggerakkan seseorang untuk memenuhi/memuaskan kebutuhannya,
b. Ego untuk menjembatani antara keinginan Id dengan lingkungan yang realistis
c. Super-ego berfungsi untuk mengawasi dan dan mengkontrol tingkah laku seseorang agar sesuai dengan atura dan nilai-nilai moral.
2. Pandangan Neoanalitik
  Tetap mengakui Id ego dan super-ego , namun lebih menekankan pada fungsi ego sebagi pusat kepribadian seseorang.
3. Pandangan humanistik
   Manusia yang cenderung meng-adai keakuan kepada orang lain lebih bersifat humanis.
4. Pandangan behavioristik
    Pandangan perilaku manusia yang menghargai hakekat orang lain.

*Wujud dan potensi manusia
   Wujud  Manusia. menurut  penganut  aliran  Materialisme yaitu  bahwa  esensi  manusia  semata-mata  bersifat  badani,  esensi  manusia  adalah tubuh atau fisiknya.  Sebab itu, segala hal yang bersifat kejiwaan, spiritual atau rohaniah dipandangnya  hanya  sebagai  resonansi  dari  berfungsinya  badan  atau  organ  tubuh. Tubuhlah yang mempengaruhi jiwa. Contoh: Jika ada organ tubuh luka muncullah rasa sakit.

*Hakekat manusia dan dimensi
1. Sebagai makhluk individu : ada kebutuhan untuk menunjukkan eksistensi dirinya
2. Sebagai makhkuk sosial : adanya intraksi atau hubungan dengan yang lainnya
     Julukan pada manusia
1. Homo sapiens
2. Homo luden : adanya keinginan untuk menghibur diri
3. Animal rationale
4. Animal sociate
5. Homo faher
6. Animal sumbolicum
7. Anima education
8. Animal educable


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU

Nama   : Nurhanisma Baharuddin NIM     : 1614040003 Kelas    : pendidikan biologi A MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALAMIAH, SOSIAL DAN INDIVIDU             Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial. Manusia disebut juga insan. Dalam bahasa arab, berasal dari kata nasiyayang berarti lupa dan jika di lihat dari kata dasar dari al-uns yang berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaann yang baru di sekitarnya. Hal yang paling membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal. Seperti ya...
RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN (ALIRAN ESENSIALISME) NAMA : NURHIKMA DWI PUTRI AGUNG KELAS : PENDIDIKANN BIOLOGI A NIM : 1614042019 Airan filsafat esensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Mereka bereanggapan bahwa kebudayaan lama itu telah banyak memperbuat kebaikan untuk umat manusia. Bagi aliran esensialisme mereka berpedoman padazaman renaissance yang mana sumber utama dari kebudayaan ini terletak dalam ajaran para ahli filsafat, ali pengetahuan yang telah mewariskan kepada umat manusia segala macam ilmu pengetahuan yang elah mampu menembus lipatan qurun dan waktu dan telah banyak menimbulkan kreasi-kreasi bermanfaat sepanjang sejarah umat manusia. Untuk esensialisme modern dalam pendidikan adalah sebuah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap skeptisme dan sinisme dari gerakan progresiveme terhadap nili-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/ sosial. Esensialisme percaya  bahwa pendidikan harus di...

Pendekatan Filsafat dalam Pendidikan

Bismillahirahmanirahim... ( Resume ke-III ) Nama   : Nur Aisyah Ainun NIM     : 1614040011 Kelas    : Pendididkan Biologi A Pendekatan Filsafat dalam Pendidikan Pendekatan filsafat menyangkut hal dasar dalam pendidikan Hubungan filsafat dan pendidika n Hubungan filsafat dan pendidikan merupakan 2 hal yang tak terpisahkan Filsafat membahas segala sesuatu termasuk fenomena pendidikan     Cabang filsafat yang khusus membahas fenomena pendidikan adalah filsafat pendidikan Filsafat tidak bersifat pragmatis Pengertian filsafat Pendidikan Pengertian Filsafat Filsafat ( berasal dari kata majemuk yaitu philia; cinta; sophia = bijak artinya kebijaksanaan ). Sedangkan berdasarkan harfiah filsafat adalah seorang pecinta kebijaksanaan Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan mendasar. Dapat dikatakan bahwa orang yang hidupnya dipenuhi filsafat akan bijak, tapi buka...