Nama : Miftahul Jannah Arsyad
NIM : 16140402017
Kelas : Pend. Biologi A
Pendekatan Filsafat dalam pendidikan
Dengan hal tersebut, manusia harus menyadari dirinya sendiri di tengah-tengah desakan apapun yang menerpa hidupnya. Karena itu, semua pendidikan harus dibangun di atas landasan agama dikarenakan semua ilmu pengetahuan yang ada pasti berlandaskan dan berpondasikan agama yang kuat agar ilmu pengetahuan tersebut tidak mengalami kesalahan dalam pengimplementasiannya.
Karena kita tidak dapat menyatukan antara ilmu pengetahuan yang ada dengan agama tetapi membuat keduanya berjalan beriringan. Pembicaraan kebenaran pada agama adalah mutlak sedangkan pembicaraan kebenaran adalah relative yang merupakan suatu kesepakatan, dimana kebenaran filsafat merupakan hasil olah fikir manusia.
Hal penting juga yang harus digaris bawahi adalah “Jika tetangga memiliki lampu yang terang benderang maka janganlah menyikap jendela agar rumah kita juga diterangi tetapi nyalakan saja lilin kehidupan meski redup sekalipun”. Ini adalah satu kalimat yang paling bermakna , dan mengajak kita untuk menerima diri kita seadanya sesuai dengan kemampuan dan pemikiran kita tanpa berusaha menutupi jati diri kita. Dengan kata lain “Janganlah meng-adakan sesutu jika enaknya ada pada orang lain”.
Filsafat itu cinta pada kebijakan dan kebijaksanaan yang menggiring pada hal-hal yang bijak dan dilakukan oleh orang-orang yang memahami dirinya, dimana seseorang yang harus marah bukan karena keinginannya tetapi demi kepentingan orang lain. Karena pendidikan berjalan beriringan dengan proses hidup dan kehidupan.
Konsep karakteristik filsafat dan pendekatannya yaitu: 1) Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, 2) Kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu, dan 3) Filsafat dimulai dengan keduanya. Dikarenakan berfilsafat mendorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui.
Terdapat 3 bidang kajian filsafat sebagai berikut, yaitu:
Sisi ontologi, yaitu ke”apa”an
Sisi epistomologi, yaitu ke“bagaimana”an
Sisi aksiologi, yaitu ke”untuk”apaan
Dengan pertanyaan sebagai berikut:
Apakah pendidikan itu?
Apa yang hendak dicapai?
Bagaimana cara terbaik merealisasikan tujuan ini?
Dimana pendidikan dalam arti sempit, merupakan usaha sadar orang dewasa dalam hal mendidik, melatih, membina agar dapat menjadi manusia yang lebih baik.
NIM : 16140402017
Kelas : Pend. Biologi A
Pendekatan Filsafat dalam pendidikan
Satu kalimat yang membuat presepsi saya selama ini tiba-tiba berubah dan seakan baru menyadari kesalahan akan pemikiran itu. Kalimat itu adalah “Pendidikan di Indonesia bukan pembangunan pendidikan, tetapi renovasi pendidikan”. Hal ini berdasarkan indeks transparansi Indonesia yang berada di urutan beberapa negara dengan pendidikan yang agak di bawah, padahal sebenarnya pendidikan di negara kita itu sudah termasuk luar biasa. Sudah banyak bukti yang pastinya kebanyakan dari kita telah mengetahuinya dengan sangat baik.
Hal ini tidak lepas dari catatan penting yang harus diingat bahwa manusia dimanapun ia berada pasti banyak tahu, tetapi tidak mengetahui apa yang dia tahu dan mengetahui tetapi tidak mampu menjalankan apa yang dia tahu. Saya juga masih belum sangat faham dengan catatan ini tapi menurut saya makna yang terkandung adalah sebenarnya manusia memiliki banyak pengetahuan tetapi sayangnya terkadang dia tidak menyadari apa yang sebenarnya dia ketahui atau mungkin memang ia tahu namun ternyata tidak mampu menjalankan apa yang dia ketahui itu.Dengan hal tersebut, manusia harus menyadari dirinya sendiri di tengah-tengah desakan apapun yang menerpa hidupnya. Karena itu, semua pendidikan harus dibangun di atas landasan agama dikarenakan semua ilmu pengetahuan yang ada pasti berlandaskan dan berpondasikan agama yang kuat agar ilmu pengetahuan tersebut tidak mengalami kesalahan dalam pengimplementasiannya.
Karena kita tidak dapat menyatukan antara ilmu pengetahuan yang ada dengan agama tetapi membuat keduanya berjalan beriringan. Pembicaraan kebenaran pada agama adalah mutlak sedangkan pembicaraan kebenaran adalah relative yang merupakan suatu kesepakatan, dimana kebenaran filsafat merupakan hasil olah fikir manusia.
Hal penting juga yang harus digaris bawahi adalah “Jika tetangga memiliki lampu yang terang benderang maka janganlah menyikap jendela agar rumah kita juga diterangi tetapi nyalakan saja lilin kehidupan meski redup sekalipun”. Ini adalah satu kalimat yang paling bermakna , dan mengajak kita untuk menerima diri kita seadanya sesuai dengan kemampuan dan pemikiran kita tanpa berusaha menutupi jati diri kita. Dengan kata lain “Janganlah meng-adakan sesutu jika enaknya ada pada orang lain”.
Filsafat itu cinta pada kebijakan dan kebijaksanaan yang menggiring pada hal-hal yang bijak dan dilakukan oleh orang-orang yang memahami dirinya, dimana seseorang yang harus marah bukan karena keinginannya tetapi demi kepentingan orang lain. Karena pendidikan berjalan beriringan dengan proses hidup dan kehidupan.
Konsep karakteristik filsafat dan pendekatannya yaitu: 1) Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, 2) Kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu, dan 3) Filsafat dimulai dengan keduanya. Dikarenakan berfilsafat mendorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui.
Terdapat 3 bidang kajian filsafat sebagai berikut, yaitu:
Sisi ontologi, yaitu ke”apa”an
Sisi epistomologi, yaitu ke“bagaimana”an
Sisi aksiologi, yaitu ke”untuk”apaan
Dengan pertanyaan sebagai berikut:
Apakah pendidikan itu?
Apa yang hendak dicapai?
Bagaimana cara terbaik merealisasikan tujuan ini?
Dimana pendidikan dalam arti sempit, merupakan usaha sadar orang dewasa dalam hal mendidik, melatih, membina agar dapat menjadi manusia yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar