NAMA : MUH. WAHYUDI JASMAN
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI A
NIM : 1614041003
MATERI : KONSEP FILSAFAT PENDIDIKAN ( RESUME 3)
-Life is education and education is life-
Pengalaman hidup adalah guru terbaik dimana setiap pengalaman hidup memberikan dampak pendidikan. Dari sana kita akan belajar tentang sekolah kehidupan. Menyangkut filsafat pendidikan, klasifikasi dari filsafat ini membahas segala sesuatu termasuk fenomena pendidikan. Filsafat pendidikan sejatinya bersifat fundamental dan hakiki dan tidak bersifat pragmatisme. Secara majemuk, filsafat diartikan sebagai philia; cinta; sophia; kebijaksanaan. Sedangkan secara harfiah, diartikan sebagai seorang pecinta kebijaksanaan yang melalukan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan mendasar.
Dalam melakukan studi filsafat, mutlak diperlukan logika berfikir dan logika bahasa. Filsafat juga berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal. Pendidikan sendiri dalam arti sempit bermakna pemberian dasar dan pandangan hidup kepada seseorang yang sedang tumbuh dan berkembang. Dalam pendidikan kita akan berproses yang berkaitan dengan seluruh proses hidup dan kehidupan manusia. Jadi secara garis besar filsafat pendidikan mengantarkan kita untuk melakukan analisis filosofis terhadap fenomena pendidikan.
Mengapa pendidikan membutuhkan pendekatan filosofis?
Pendidikan pada dasarnya untuk individu atau untuk kepentingan masyarakat apakah pendidikan dipusatkan untuk membina kepribadian manusia ataukan pembinaan masyarakat. Orang filsafat tidaklah berfikir radikal, melainkan mempertanyakan seperti :
Apa tujuan hidup manusia?
Apakah hakikat manusia itu?
Apakah tujuan pendidikan itu ?
Filsafat pendidikan menuntut seoraang pendidik untuk hadir ditengah orang yang membutuhkannya. Seringkali kita mendengar istilah “anak bodoh” padahal sebenarnya tidak ada anak yang bodoh melainkan anak tersebut belum atau tidak mengenal potensinya dan tidak memanfaatkannya sehingga dibutuhkan tangan dingin orang orang lain untuk mendorong seorang anak untuk tahu siapa dirinya.
Pendekatan filsafat dalam pendidikan
Ada beberapa macam pendekatan filsafat dalam pendidikan. Diantaranya pendekatan sinoptik (sin : bersama atau memadukan dan optik : penglihatan atau pandangan). Pendekatan sinoptik adalah memadukan pandangan secara keseluruhan sehingga membentuk sistem pemikiran yang kompherensif. Pendekatan sinoptik mengajarkan kita untuk selalu berfikir positif. Pendekatan ini juga menuntun kita untuk memandang dunia secara kompherensif. Kajian filsafat pendidikan terhadap fenomena pendidikan berupa pemikiran tentang keseluruhan pendidikan baik mikro maupun makro. Berfikir positif diartikan semisal, kasus wanita tunasusila dimana mungkin saja mereka melakukannya karena tuntutan ekonomi. Pendekatan yang kedua adalah pendekatan normatif. Pendekatan ini tidak bersifat deskriptif sebagaimana pendekatan ilmiah. Pendekatan normatif adalah pengkajian fenomena pendidikan bukan dari sudut apa yang telah terjadi tetapi apa yang seharusnya terjadi. Pendekatan yang ketiga adalah pendekatan kritis radikal. Pendekatan ilmiah selalu didasarkan pada satu atau beberapa asumsi dasar (basic assumtion) sedangkan filsafat mendekati permasalahan dengan menguji asumsi dasarnya. Pengujian asumsi dasar inilah yang disebut pendekatan kritis radikal. Pendekatan ini harus teruji kebenarannya dan dibutuhkan teori dan praktik pendidikan.
“Manusia hidup ditengah kebesaran lahiriah, manusia yang berlakon dan sutradaranya adalah TUHAN, tetap menjadi manusia yang terus membaik sebab perjalanan untuk “menjadi” akan terus berlanjut”
Komentar
Posting Komentar