NAMA : NURHIKMA DWI PUTRI AGUNG
NIM : 1614042019
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI A
TUGAS : RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN
KONSEP
FILSAFAT PENDIDIKAN:
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini. Berfilsafat juga
berarti mengoreksi diri semacam keberenian untuk berterus terang.
Ada tiga karakterstik berpikir filsafat yang pertama adalah filsafat menyeluruh. Yang kedua adalah filsafat mendasar dan yang terakhir adalah sifat spekulatif. Filsafat pendidikan itu sendiri merupakan ilmu atau cabang filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dalam bidang pendidikan yang meliputi pendidik, peserta didik, tujuan, latar belakang, cara, hasil dan aspek-aspek pendidikan yang lain. Secara makro ruang lingkup filsafat pendidikan meliputi:
1. Merumuskan secara tegas sifat hakiki pendidikan
2. Merumuskan sifat hakiki manusia, sebagai objek dan subjek pendidikan
3. Merumuskan sifat tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama, dan kebudayaan
4. Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan dan teori pendidikan
5. Merumuskan hubungan antara filsafat negara (ideology),
filsafat pendidikan, dan politik pendidikan (system pendidikan)
6.
Merumuskan system nilai norma atau isi moral pendidikan yang
merupakan tujuan pendidikan
Sesuai yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan itu ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengertidan memahami hakikat pendidikanitu sendiri, yang berhubungan dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan yang baik dan bagaimana tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang cita-citakan.
PENGERTIAN
PENDIDIKAN:
Menurut Langeveld pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,
perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa dan tunjukkan kepada orang yang belum dewasa.
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikanya itu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak ada pun maksudnya pendidikanya itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebgaian anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Ki
Hajar Dewantara lingkuang pendidikan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan organisasi pemuda.
a. Lingkungankeluarga (Komunitasutama)
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
2. Menjamin kehidupan emosional anak
3. Menambah kadasar pendidikan moral
4. Memberikan dasar pendidikan moral
5. Meletakkan dasar-dasar pendidilan agama bagi anak-anak
b. Lingkungan sekolah
Tidak semua tugas mendidikan dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan, karena jika tilitik dari sejarah perkembangan profesi guru tugas mengajar sebenarnya adalah pelimpahan dari tugas orang tua karena tidak mampu lagi memberikan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap-sikap tertentu sesuai dengan perkembangan zaman.
c. Lingkungan organisasi pemuda
Peranutamanyaadalahmengupayakanpengembangansosisalisasikehidupanpemuda.
Melaluiorganisasipemudaberkembanglahsemacamkesadadransosial, keahlian0keahlian
didalampergaulandengan sesame kawandansikap yang tepat di
dalammembinahubungandenganmanusia.
Dalamfilsafatpendidikanterdapathubungandengan
ontology, epistemology danaksiologi
1. Hubunganantaraontologidenganpendidikan
Ontology merupakan analisis tentang objek materi dari ilmu pengetahuan. Berisi mengenai hal-hal yang bersifat empiris serta mempelajari mengenai apa yang ingin diketahui manusia dan objek yang diteliti ilmu. Jadi hubungan ontology dengan pendidikan menempati posisi landasan yang terdasar dari fondasi ilmu dimana disitulah terletak undang-undang dasarnya dunia ilmu.
2. Hubunganantara
epistemology denganpendidikan
Epistemology adalah pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan yang merupakan sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, metode atau cara memperoleh pengatahuan serta kebenaran pengetahuan. Aspeknya adalah kebanaran suatu fakta tau kenyataan darisudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang diverifikasi atau bukti kebenarannya. Jadi hubungan epistemologydengan penndidikan adalah untuk mengembangkan ilmu secara produktif dan bertanggungjawab.
3. Hubunganantaraaksiologidenganpendidikan
Aksiologi mempelajari mengenai manfaat apa yang diperoleh ilmu pengetahhuan, menyelidiki hakikat nilai, serta berisi mengenai etika dan estetika. Dasar aksiologi pendidikan adalah kemanfaatan teori pendidikan tidak hanya perlu sebagai ilmu otonom tetapi juga diperlukan untuk memberikan dasar yang sebaik-baiknya bagi pendidikan sebagai proses pemudayaan manusia secara beradab.
Komentar
Posting Komentar